K Kredit pemilikan rumah (kpr) merupakan skema pembiayaan yang umum digunakan masyarakat untuk memperoleh rumah secara mencicil melalui lembaga perbankan yang disertai dengan keikutsertaan penutup asuransi dalam program asuransi jiwa kredit sebagai syarat pembiayaan, guna melindungi pihak bank dari risiko gagal bayar apabila debitur meninggal dunia sebelum melunasi kredit. namun dalam praktiknya, tidak semua klaim berjalan sebagaimana mestinya. pokok permasalahan dari penelitian ini adalah apakah penolakan klaim oleh pihak asuransi terhadap debitur kpr yang meninggal dunia sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan bagaimana akibat hukum atas penolakan klaim asuransi jiwa kredit terhadap debitur kpr yang telah meninggal dunia. tipe penelitian menggunakan metode normatif yang bersifat deskriptif, dengan menggunakan data primer sebagai pendukung data sekunder, serta dianalisis secara kualitatif dan pengambilan kesimpulan dilakukan secara deduktif. hasil penelitian menunjukkan bahwa penolakan klaim asuransi oleh perusahaan asuransi y tidak sesuai dengan dengan ketentuan polis yang tidak mengecualikan pandemi covid-19 sebagai alasan untuk menolak klaim ahli waris bapak p atas asuransi jiwa kredit. adapun akibat hukum dari penolakan klaim asuransi tersebut adalah ahli waris dapat menuntut ganti kerugian berdasarkan pasal 10 ayat (1) pojk nomor 22 tahun 2023 tentang perlindungan konsumen dan masyarakat di sektor jasa keuangan.