L Latar belakangkesehatan telinga merupakan bagian penting dari kesehatan indera pendengaran yang seringkali terabaikan, terutama di kalangan remaja. tinitus adalah gejala yang dialami dan dirasakan seseorang yaitu adanya bunyi seperti denging pada telinga atau intrakranial tanpa ada sumber suara eksternal. terdapat beberapa faktor risiko dari tinitus adalah kebersihan telinga yang kurang terjaga, yang dapat menyebabkan penumpukan kotoran telinga (serumen), dan penggunaan earphone yang berlebihan. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebersihan telinga dan penggunaan earphone dengan kejadian tinitus pada remaja.metodepenelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). sampel berjumlah 210 siswa sma negeri 89 jakarta dengan metode consecutive non random sampling. data dianalisis menggunakan uji chi-square dan fisher exact test. kebersihan telinga dilakukan pemeriksaan dengan alat otoskopi, sedangkan pola penggunaan earphone dan kejadian tinitus menggunakan kuesioner.hasilhasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 3 responden (1,4%) yang memiliki serumen prop, 104 responden (49,5%) yang mengalami pola penggunaan earphone yang berisiko dan 18 responden (8,6%) yang mengalami kejadian tinitus. analisis statistik menunjukkan pada kebersihan telinga dengan kejadian tinitus tidak terdapat hubungan signifikan p = 0,237. sedangkan pada penggunaan earphone dengan kejadian tinitus mengalami hubungan yang signifikan p = 0,044.kesimpulanhasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pola penggunaan earphone dengan kejadian tinitus pada remaja. namun pada kebersihan telinga tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kejadian tinitus