M Metode Production Sharing Contract (PSC) sudah dikenal beberapa negara, yaitu salah satunya negara Indonesia. Timbulnya sistem PSC ini dikarenakan adanya suatu tuntutan supaya pemerintah tidak bersifat pasif, tetapi memiliki peran yang lebih besar pada pengawasan kegiatan operasional migas. Lapangan CA terletak di Onshore, merupakan lapangan yang akan dilakukan POD II dengan mempunyai OOIP sebesar 50,62 MMSTB, kumulatif produksi per Desember 2022 sebesar 5.655 MMSTB, EUR sebesar 20,37 MMSTB dan Recovery Factor sebesar 21%. Lapangan CA mempunyai Remaining Reserve sebesar 14,9 MMSTB. Pada akhir kontrak tahun 2036 diprediksi kumulatif produksi pada skenario pengembangan mencapai 2,88 MMSTB. Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah hasil keekonomian pada lapangan ini mendapatkan keuntungan atau kerugian dari indikator keekonomian sampai analisis sensitivitas yang sangat berpengaruh pada kedua sistem kontrak pada lapangan CA tersebut. Skenario ini merupakan data base case terdiri dari data sumur produksi dengan tambahan 1 Work Over dalam POD 2022. Analisa keekonomian di lapangan CA menggunakan data yang telah di dapatkan, maka dari itu dapat dilakukan dengan evaluasi terhadap skenario yang ada dengan menggunakan harga minyak yang sudah didapat dengan referensi harga minyak saat ini atau ICP. Hasil perhitungan metode Gross split didapat Contractor NPV 182,45 MUSD dengan IRR sebesar 46,16%, Nilai POT dengan menggunakan metode Gross Split diperlukan waktu 2 tahun hingga mencapai POT, dengan MARR sebesar 25 %.